Otobiografi Rahma Hidayanti
Nama saya Rahma Hidayanti biasa di
panggil dengan sebutan singkat Rah atau Ma kadang juga Rahma. Saya berjenis
kelamin perempuan dan lahir pada tanggal 04 Oktober 1996 hari Jum’at. Bapak
saya bernama A dan ibu saya bernama M. Saya anak ke tiga dari tiga bersaudara,
dan saya anak perempuan satu-satunya di antara mereka. Saat ini saya tinggal di
Perbatasan antara Bogor dan Depok, tepatnya di Jl.H.Suhaemi Kp.Parung Poncol
Rt.02/02 Desa Duren Mekar Kecamatan Bojongsari Kota Depok, 16518.
Saya ini dalam bentuk fisik
Alhamdulillah Sempurna tidak ada kelebihan telinga atau pun kekurangan yang
lainnya. Namun dari tinggi badan saya tidak tinggi tidak terlalu rendah, yaa
bisa dibilang sedang lah. Bentuk hidung agak mancung terpaksa sepertinya, alis
saya seperti anak baru lahiran tidak berwarna coklat ataupun hitam. Bentuk
wajah saya antara bulat ataupun agak chubby, kalau kata temen-temen saya sih
dibilang kalo bentuk wajah saya “kotak”
kalo di perhatiin. Warna kulit saya kunig langsat. Saya ini orangnya pendiam
bila belum terlalu kenal dan belum akrab banget sama yang baru dikenal. Tetapi
kalau sudah kenal dan akrab humoris gitu deh sama temen-temen.
Keluarga saya, sangatlah tentram
alhamdulillah tidak ada yang namanya Broken Home. Dan saya dari keluarga yang
sederhana tidak mewah/bukan dari keluarga bangsawan. Bapak saya kerja sebagai
buruh, apapun pekerjaannya yang penting halal, dan ibu saya mempunyai usaha
warung kecil di pinggir jalan dekat dengan rumah sudah hampir 12 tahun ibu saya
usaha warung kecil sampai sekarang. Alhamdulillah dari itu semua kehidupan
keluarga saya serba berkecukupan, saya bisa sekolah sampai jenjang SLTA dan
saya juga ingin sekolah sampai di perguruan Tinggi, itu keinginan yang belum
tercapai. Semoga kalau sudah ada rezeki saya bisa mencapai keinginan saya untuk
sampai ke Perguruan Tinggi. Amin.
Waktu Kecil saya sangatlah
menyenangkan, saya ini orangnya seperti bolang main di sawah lalu membuat gubuk
kecil dan disitu ceritanya saya sedang mengadakan perkemahan bersama
teman-teman saya. Masih banyak lagi pengalaman waktu kecil seperti bermain
barbie, main bola kasti, main gundu, main karet, main sepeda dan lain-lain.
Tapi yang menyenangkan adalah main hujan-hujanan itu yang paling menyenangkan,
terkadang dimarahin sama orangtua kalau main hujan-hujanan. Misalnya dilarang
tapi saya ngumpet-ngumpet buat pergi main hujan-hujanan.
Pada umur 7 tahun saya memulai pendidikan saya di jenjang MI
Hayatul Islamiyah yang tidak jauh dari rumah. Pada masa Mi ini saya masih sangatlah
manja dengan orangtua, setiap mau pergi ke sekolah selalu minta dimandiin,
dipakein baju, dan dianterin. Kalo saya pas mau pergi sekolah ngga dimandiin,
saya nangis ngga mau mandi sendiri. Dan waktu Mi uang saku jajan saya sebesar
Rp.2000,-, tetapi pas saya sudah naik ke kelas tiga Mi saya mencoba mandiri
dengan pergi sekolah jalan kaki bareng-bareng dengan temen yang lain, sampai
saya kelas enam. Saya selesai jenjang MI pada tahun 20007/2008, berijazah. saya
melanjutkan jenjang pendidikan di MTs Darul Himmah di desa Duren seribu. Di MTs
ini saya berada di kelas tujuh dua, setiap pergi sekolah pun saya masih jalan
kaki, karena memang tidak jauh dari rumah/masih terjangkau jaraknya. Uang saku
jajan saya bertambah dari MI Rp.2000,- sampai waktu MTs menjadi Rp.5000,- itu
pun terkadang kurang dari lima ribu. Ngga tentu, tergantung orangtua memberi
berapa. Selesai jenjang Mts pada tahun 2010/2011,berijazah. Anehnya diwaktu MTs
ini, pas tiba perpisahan tidak ada yang namanya wisuda ataupun moment yang
memang harus di dokumentasikan. Saya merasa belum puas karena tidak ada
kenangan dalam bentuk foto ataupun yang lainnya yang bisa diingat. Dan saya
melanjutkan jenjang pendidikan di SMAN 1 PARUNG angkatan 27 Jurusan IPS, pada
masa SMA ini saya berangkat sekolah dengan berkendara sepeda motor, karena
memang jaraknya lumayan agak jauh dari rumah. Pada saat kelas sepuluh saya
merasa tidak nyaman dengan suasana di kelas, entah kenapa saya bisa tidak
nyaman sampai saya mempunyai pikiran untuk pindah sekolah pada saat itu. Tapi
orangtua saya tidak membolehi saya untuk pindah, kata beliau “mungkin karena
baru jadi merasa belum nyaman. Akhirnya saya nikmati pelan-pelan, sampai naik
kelas sebelas saya memulai beradaptasi dengan temen yang belum dikenal
sebelumnya atau waktu kelas sepuluh beda kelas. Karena pas kelas sebelas-dua
belas itu temennya sesuai jurusan. Pada kelas sebelas saya lama-lama menjadi
nyaman dengan temen-temen dikelas. Pada kelas sebelas dan dua belas saya sangatlah
merasa nyaman bukan hanya itu saya juga memiliki temen dekat yang setiap
harinya kemana-mana bareng, yaitu: Nindri(enya), Fitri dan Puput. Mereka adalah
temen yang paling dekat dibanding dengan yang lain, tetapi walaupun saya selalu
berempat dengan mereka namun sama temen yang lain juga berbaur. Waktu tiba
sampai di acara Wisuda yang bertempat di Gedung Sahala Martua Bogor. Pada saat
itu saya merasa sedih sekali karena sudah lepas dari dunia Sekolah, mulai dari
Mi,Mts dan SMA. Masa-masa itu sangatlah berharga. Sekolah SMA saya, beralamat
di desa kp.waru kec.parung.kab.Bogor. dan selesai pada tahun 2013/2014. Selama
saya sekolah saya selalu mengikuti keorganisasian yaitu ekskul Pramuka selama 7
tahun saya mengikuti pramuka. Mulai dari tingkatan penggalang-penegak, namun
selama saya mengikuti kegiatan ekskul pramuka saya tidak pernah serius
menjalaninya. Tetapi meskipun tidak serius menjalaninya saya tidak pernah mau
berhenti dalam organisasi kepramukaan. Pada waktu tingkatan penegak saya
mencapai sampai tingkat BANTARA. Waktu pelantikan BANTARA serasa jadi beban dan
jadi pikiran setiap waktu. Mikirin poin SKU masih banyak yang kosong dan
berbagai macam yang lain dipikiran. Buat ikut pelantikannya aja awalnya ragu.
Tapi liat temen-temen yang lain dan mereka antusias untuk membujuk agar saya
ikut. Dan dengan persiapan yang seadanya dan itu mendadak banget. Sedangkan
yang lain udah pada prepare bawa semua barang yang dibawa. Dalam hati terus
bilang “jalanin aja, harus kuat, berani dan sabar”. Sampe tiba waktu malam,
saatnya semuanya dimulai sampai pagi. Kira-kira jam 02:00 WIB pagi dibangunkan
dan dengan mata tertutup disuruh jalan ke lantai 2. Pas sampai di atas mata
dibuka, WOW.. menakjubkan sekali udah seperti orang yang lagi di sidang tingkat
pengadilan. Duduk sendiri, di depannya ada 5 pembina dan di ruangan hanya
dikasih cahaya lilin. Beliau semua menatap ke arah saya, rasanya disitu down
bin panik banget. Sampai ngga bisa nahan air mata di tanya ini itu. Tepat pada
pukul 06:00 WIB pagi semua anak-anak di kumpulin menjadi beberapa kelompok,
yang SKU nya masih bolong-bolong itu dipertimbangin dahulu apakah akan BANTARA
juga, atau menunggu sampai SKU full selesai. Temen-temen semua ngedukung biar
semua rata menjadi BANTARA dengan berbagai macam perdebatan yang di lontarkan
antara anggota dan salah satu pembina, beliau adalah ka Imam Sukrilah. Akhirnya
ka Imam berbaik hati kepada semua, kami semua mendapat tingkatan BANTARA.
Walaupun banyak pertimbangan. Namun itu semua merasa belum puas sampai
sekarang, masih saja ada yang mengganjal dalam hati.
Dan pada tahun 2015, saya bernimba ilmu di yayasan Rumah Gemilang
Indonesia (RGI) Al-Azhar peduli Umat, angkatan 12. Di RGI ada 6 jurusan:
1.tatabusana, 2.Teknik Komputer dan Jaringan,3.Desain Grafis,4.Otomotif,5.photo
dan video dan 6.Aplikasi Perkantoran. saya mengambil jurusan Aplikasi
Perkantoran, di kelas AP ada 20 orang siswa kebetulan perempuan 13 dan
laki-laki 8 orang. Instruktur AP ada Bpk.Samsul Boin,Bpk Muhidin Saimin dan Bpk
Oleh Solihin. Saya di RGI selama 6 bulan. Semoga selama 6 bulan di RGI saya
bisa menjadi pribadi dengan akhlak yang lebih sempurna dan lebih baik. Bisa
sukses dan membanggakan untuk semua orang dan bermanfaat bagi masyarkat
di kemudian hari. Aminnn…
Pada tahun ini, saya masih menjalani
diklat di RGI, saya tinggal di asrama. Selama di RGI saya pelan-pelan menjalani
hidup untuk lebih baik lagi dan saya sudah mulai harus lebih siap untuk
menyusun masa depan yang lebih serius. Saya merasa menuju hidup yang lebih
dewasa itu memang penuh dengan lika-liku dalam prosesnya. Namun memang itu
sudah hukum alam semakin umur kita bertambah dan mencapai usia yang produktif
kita harus bisa menghadapi semuanya dan harus bisa menghasilkan sesuatu yang lebih
bermanfaat bagi masyarakat. Dan nanti bila sudah memasuki usia yang sudah tidak
produktif insyaallah banyak orang yang peduli dengan kita, karena pada masa
produktif dulu kita banyak berbuat baik dan membantu masyarakat yang memang
membutuhkan kita pada saat itu. Hemmm..
membahas tentang masalah CINTA, apa sih cinta itu? Cerita Indah Namun Tiada
Arti kah, atau apalah. Saya memulai mengenal yang namanya jatuh cinta waktu
saya kelas enam Mi, pada waktu itu saya suka dengan salah satu teman di kelas.
Namun pada saat saya suka sama dia, saya hanya bisa memendam ngga berani buat
nyatain perasaan saya ke dia. Cieeee... hhi. Dulu tuh disebutnya cinta Monyet
(cinta masih anak-anak). Saya kalau ada orang yang di sukai hanya bisa memendam, tidak bisa berbicara
langsung. Ya gitu aja terus sampai choco crans menjadi lautan gandum. Sekarang
saya sudah agak mengerti sebernarnya jangan salah mengartikan Cinta, karena
cinta yang bener-bener cinta itu ya pada Allah SWT dan orangtua ataupun pada
diri sendiri. Kalaupun memang jatuh cinta kepada lawan jenis ya bisa ditahan
rasa suka itu, jangan sampai kita mengikuti rasa suka menjadi “Pacaran” dan
menuju hal yang buruk. Nauzubillah. Sebaiknya pacaran itu nanti pas sudah ada
ikatan yang sah atau pernikahan. Dari situ tidak akan ada yang namanya zina.
ini gimana cara pakai blog spotnya?
BalasHapus