The Alien

Laman

Senin, 06 April 2015

My Biografi



Otobiografi Rahma Hidayanti

Nama saya Rahma Hidayanti biasa di panggil dengan sebutan singkat Rah atau Ma kadang juga Rahma. Saya berjenis kelamin perempuan dan lahir pada tanggal 04 Oktober 1996 hari Jum’at. Bapak saya bernama A dan ibu saya bernama M. Saya anak ke tiga dari tiga bersaudara, dan saya anak perempuan satu-satunya di antara mereka. Saat ini saya tinggal di Perbatasan antara Bogor dan Depok, tepatnya di Jl.H.Suhaemi Kp.Parung Poncol Rt.02/02 Desa Duren Mekar Kecamatan Bojongsari Kota Depok, 16518.
Saya ini dalam bentuk fisik Alhamdulillah Sempurna tidak ada kelebihan telinga atau pun kekurangan yang lainnya. Namun dari tinggi badan saya tidak tinggi tidak terlalu rendah, yaa bisa dibilang sedang lah. Bentuk hidung agak mancung terpaksa sepertinya, alis saya seperti anak baru lahiran tidak berwarna coklat ataupun hitam. Bentuk wajah saya antara bulat ataupun agak chubby, kalau kata temen-temen saya sih dibilang kalo  bentuk wajah saya “kotak” kalo di perhatiin. Warna kulit saya kunig langsat. Saya ini orangnya pendiam bila belum terlalu kenal dan belum akrab banget sama yang baru dikenal. Tetapi kalau sudah kenal dan akrab humoris gitu deh sama temen-temen.
Keluarga saya, sangatlah tentram alhamdulillah tidak ada yang namanya Broken Home. Dan saya dari keluarga yang sederhana tidak mewah/bukan dari keluarga bangsawan. Bapak saya kerja sebagai buruh, apapun pekerjaannya yang penting halal, dan ibu saya mempunyai usaha warung kecil di pinggir jalan dekat dengan rumah sudah hampir 12 tahun ibu saya usaha warung kecil sampai sekarang. Alhamdulillah dari itu semua kehidupan keluarga saya serba berkecukupan, saya bisa sekolah sampai jenjang SLTA dan saya juga ingin sekolah sampai di perguruan Tinggi, itu keinginan yang belum tercapai. Semoga kalau sudah ada rezeki saya bisa mencapai keinginan saya untuk sampai ke Perguruan Tinggi. Amin.
Waktu Kecil saya sangatlah menyenangkan, saya ini orangnya seperti bolang main di sawah lalu membuat gubuk kecil dan disitu ceritanya saya sedang mengadakan perkemahan bersama teman-teman saya. Masih banyak lagi pengalaman waktu kecil seperti bermain barbie, main bola kasti, main gundu, main karet, main sepeda dan lain-lain. Tapi yang menyenangkan adalah main hujan-hujanan itu yang paling menyenangkan, terkadang dimarahin sama orangtua kalau main hujan-hujanan. Misalnya dilarang tapi saya ngumpet-ngumpet buat pergi main hujan-hujanan.
Pada umur 7 tahun saya memulai pendidikan saya di jenjang MI Hayatul Islamiyah yang tidak jauh dari rumah. Pada masa Mi ini saya masih sangatlah manja dengan orangtua, setiap mau pergi ke sekolah selalu minta dimandiin, dipakein baju, dan dianterin. Kalo saya pas mau pergi sekolah ngga dimandiin, saya nangis ngga mau mandi sendiri. Dan waktu Mi uang saku jajan saya sebesar Rp.2000,-, tetapi pas saya sudah naik ke kelas tiga Mi saya mencoba mandiri dengan pergi sekolah jalan kaki bareng-bareng dengan temen yang lain, sampai saya kelas enam. Saya selesai jenjang MI pada tahun 20007/2008, berijazah. saya melanjutkan jenjang pendidikan di MTs Darul Himmah di desa Duren seribu. Di MTs ini saya berada di kelas tujuh dua, setiap pergi sekolah pun saya masih jalan kaki, karena memang tidak jauh dari rumah/masih terjangkau jaraknya. Uang saku jajan saya bertambah dari MI Rp.2000,- sampai waktu MTs menjadi Rp.5000,- itu pun terkadang kurang dari lima ribu. Ngga tentu, tergantung orangtua memberi berapa. Selesai jenjang Mts pada tahun 2010/2011,berijazah. Anehnya diwaktu MTs ini, pas tiba perpisahan tidak ada yang namanya wisuda ataupun moment yang memang harus di dokumentasikan. Saya merasa belum puas karena tidak ada kenangan dalam bentuk foto ataupun yang lainnya yang bisa diingat. Dan saya melanjutkan jenjang pendidikan di SMAN 1 PARUNG angkatan 27 Jurusan IPS, pada masa SMA ini saya berangkat sekolah dengan berkendara sepeda motor, karena memang jaraknya lumayan agak jauh dari rumah. Pada saat kelas sepuluh saya merasa tidak nyaman dengan suasana di kelas, entah kenapa saya bisa tidak nyaman sampai saya mempunyai pikiran untuk pindah sekolah pada saat itu. Tapi orangtua saya tidak membolehi saya untuk pindah, kata beliau “mungkin karena baru jadi merasa belum nyaman. Akhirnya saya nikmati pelan-pelan, sampai naik kelas sebelas saya memulai beradaptasi dengan temen yang belum dikenal sebelumnya atau waktu kelas sepuluh beda kelas. Karena pas kelas sebelas-dua belas itu temennya sesuai jurusan. Pada kelas sebelas saya lama-lama menjadi nyaman dengan temen-temen dikelas. Pada kelas sebelas dan dua belas saya sangatlah merasa nyaman bukan hanya itu saya juga memiliki temen dekat yang setiap harinya kemana-mana bareng, yaitu: Nindri(enya), Fitri dan Puput. Mereka adalah temen yang paling dekat dibanding dengan yang lain, tetapi walaupun saya selalu berempat dengan mereka namun sama temen yang lain juga berbaur. Waktu tiba sampai di acara Wisuda yang bertempat di Gedung Sahala Martua Bogor. Pada saat itu saya merasa sedih sekali karena sudah lepas dari dunia Sekolah, mulai dari Mi,Mts dan SMA. Masa-masa itu sangatlah berharga. Sekolah SMA saya, beralamat di desa kp.waru kec.parung.kab.Bogor. dan selesai pada tahun 2013/2014. Selama saya sekolah saya selalu mengikuti keorganisasian yaitu ekskul Pramuka selama 7 tahun saya mengikuti pramuka. Mulai dari tingkatan penggalang-penegak, namun selama saya mengikuti kegiatan ekskul pramuka saya tidak pernah serius menjalaninya. Tetapi meskipun tidak serius menjalaninya saya tidak pernah mau berhenti dalam organisasi kepramukaan. Pada waktu tingkatan penegak saya mencapai sampai tingkat BANTARA. Waktu pelantikan BANTARA serasa jadi beban dan jadi pikiran setiap waktu. Mikirin poin SKU masih banyak yang kosong dan berbagai macam yang lain dipikiran. Buat ikut pelantikannya aja awalnya ragu. Tapi liat temen-temen yang lain dan mereka antusias untuk membujuk agar saya ikut. Dan dengan persiapan yang seadanya dan itu mendadak banget. Sedangkan yang lain udah pada prepare bawa semua barang yang dibawa. Dalam hati terus bilang “jalanin aja, harus kuat, berani dan sabar”. Sampe tiba waktu malam, saatnya semuanya dimulai sampai pagi. Kira-kira jam 02:00 WIB pagi dibangunkan dan dengan mata tertutup disuruh jalan ke lantai 2. Pas sampai di atas mata dibuka, WOW.. menakjubkan sekali udah seperti orang yang lagi di sidang tingkat pengadilan. Duduk sendiri, di depannya ada 5 pembina dan di ruangan hanya dikasih cahaya lilin. Beliau semua menatap ke arah saya, rasanya disitu down bin panik banget. Sampai ngga bisa nahan air mata di tanya ini itu. Tepat pada pukul 06:00 WIB pagi semua anak-anak di kumpulin menjadi beberapa kelompok, yang SKU nya masih bolong-bolong itu dipertimbangin dahulu apakah akan BANTARA juga, atau menunggu sampai SKU full selesai. Temen-temen semua ngedukung biar semua rata menjadi BANTARA dengan berbagai macam perdebatan yang di lontarkan antara anggota dan salah satu pembina, beliau adalah ka Imam Sukrilah. Akhirnya ka Imam berbaik hati kepada semua, kami semua mendapat tingkatan BANTARA. Walaupun banyak pertimbangan. Namun itu semua merasa belum puas sampai sekarang, masih saja ada yang mengganjal dalam hati.
Dan pada tahun 2015, saya bernimba ilmu di yayasan Rumah Gemilang Indonesia (RGI) Al-Azhar peduli Umat, angkatan 12. Di RGI ada 6 jurusan: 1.tatabusana, 2.Teknik Komputer dan Jaringan,3.Desain Grafis,4.Otomotif,5.photo dan video dan 6.Aplikasi Perkantoran. saya mengambil jurusan Aplikasi Perkantoran, di kelas AP ada 20 orang siswa kebetulan perempuan 13 dan laki-laki 8 orang. Instruktur AP ada Bpk.Samsul Boin,Bpk Muhidin Saimin dan Bpk Oleh Solihin. Saya di RGI selama 6 bulan. Semoga selama 6 bulan di RGI saya bisa menjadi pribadi dengan akhlak yang lebih sempurna dan lebih baik. Bisa sukses dan membanggakan untuk semua orang  dan bermanfaat bagi masyarkat di kemudian hari. Aminnn…
Pada tahun ini, saya masih menjalani diklat di RGI, saya tinggal di asrama. Selama di RGI saya pelan-pelan menjalani hidup untuk lebih baik lagi dan saya sudah mulai harus lebih siap untuk menyusun masa depan yang lebih serius. Saya merasa menuju hidup yang lebih dewasa itu memang penuh dengan lika-liku dalam prosesnya. Namun memang itu sudah hukum alam semakin umur kita bertambah dan mencapai usia yang produktif kita harus bisa menghadapi semuanya dan harus bisa menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Dan nanti bila sudah memasuki usia yang sudah tidak produktif insyaallah banyak orang yang peduli dengan kita, karena pada masa produktif dulu kita banyak berbuat baik dan membantu masyarakat yang memang membutuhkan kita pada saat itu.  Hemmm.. membahas tentang masalah CINTA, apa sih cinta itu? Cerita Indah Namun Tiada Arti kah, atau apalah. Saya memulai mengenal yang namanya jatuh cinta waktu saya kelas enam Mi, pada waktu itu saya suka dengan salah satu teman di kelas. Namun pada saat saya suka sama dia, saya hanya bisa memendam ngga berani buat nyatain perasaan saya ke dia. Cieeee... hhi. Dulu tuh disebutnya cinta Monyet (cinta masih anak-anak). Saya kalau ada orang yang di sukai  hanya bisa memendam, tidak bisa berbicara langsung. Ya gitu aja terus sampai choco crans menjadi lautan gandum. Sekarang saya sudah agak mengerti sebernarnya jangan salah mengartikan Cinta, karena cinta yang bener-bener cinta itu ya pada Allah SWT dan orangtua ataupun pada diri sendiri. Kalaupun memang jatuh cinta kepada lawan jenis ya bisa ditahan rasa suka itu, jangan sampai kita mengikuti rasa suka menjadi “Pacaran” dan menuju hal yang buruk. Nauzubillah. Sebaiknya pacaran itu nanti pas sudah ada ikatan yang sah atau pernikahan. Dari situ tidak akan ada yang namanya zina.




1 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tuliskan komentar anda di bawah ini. Komentar Anda sangat bermanfaat dan sangat saya hargai. Jika anda bukan spammer :)